THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Seminar "Meretas Catatan Palestina"

UIN SGD, (jurnala)

Himpunan mahasiswa jurnalistik (HIMA) UIN SGD Bandung mengadakan seminar jurnalistik fair 2008 yang bertemakan “save your voice” di Aula UIN SGD Bandung senin (27/10). Seminar yang dihadiri 170 peserta dari berbagai jurusan dan kalangan umum itu dimulai dari pukul 08:30 sampai dengan 15:30. seminar yang dibagi menjadi 2 sesen itu, membahas mengenai “Meretas Catatan Palestina” yang dihadiri oleh para pemateri seperti sekjen KISPA Ferry Nur, aktifis Al-Aqsa Foundation H.Deny Albar PL.lc., dan wartawan senior Antara Drs. Asep Faturahman.
“Beranjak dari kekuatan media, bagaimana media mengemas berita yang nantinya di publikasikan pada publik, dan dari sinilah bentuk solidaritas kami terhadap penderitaan yang berada di palestina” demikian yang disampaikan oleh presiden mahasiswa jurnalistik Irvan alfarizi saat mengisi sambutannya. Ketua senat Oky sukirman pun mengungkapkan bahwa “acar ini adalah wujud pemberian apresiasi positif terhadap rasa kebersamaan pada mahasiswa jurnalistik , selain itu juga ini merupakan kaseimbangan akademik dan intern, artinya langkah positif untuk menambah ilmu dan intelektualitas kita” ungkapnya saat memberi sambutan dalam seminar tersebut. Acara tersebut dibuka oleh kang Jatika yang menggantikan ketua Fakultas Dakwah komunikasi Bpk. Ujang Saefuloh yang tidak bisa hadir karna berhalangan.(BN/Jurnala)*****

Cara dan Syarat Menjadi Broadcaseter yang Baik

Untuk menjadi seorang broadcase tentunya yang paling penting adalah niat. He...he… . Aslinya.., serius.., karna pada dasarnya manusia diberikan kemampuan yang sama oleh allah SWT untuk semua bidang tentunya. Namun, terkadang kemampuan atau skill seorang individu itu sendiri jarang distel dan diaktifkan oleh kita, sehingga tak jarang, dan tidak aneh, kalau manusia itu beragam dalam hal ilmu dan kemampuannya. Ada yang suka pelajaran Bhs. Inggris namun tidak suka pelajaran matematika, begitupun sebaliknya, suka matematika, namun giliran dikasih Ving jadi vusing. Begitupun dengan temen-temen yang suka dengan dunia broadcase, yang harus dilakukan pertamakali untuk terjun ke dunia broadcase adalah menyetel dan mengaktifkan dulu otak broadcasenya ya…!
Perlu diketahui bahwa broadcase selalu diidentikan dengan radio loch…, artinya kita harus kenalan dulu sama radio. Radio itusendiri identik dengan yang namanya musik.

DJ atau Announcer
Ada beberapa sebutan untuk sebutan seorang DJ.
DJ radio sering disebut Announcer atau penyiar radio
DJ clubbing sering disebut ampuni aku DJ oleh JAGOSTU (he…..he..)
Temen-temen tau dwong DJ yang satu ini sering muterin lagu disco yang di sebuah kafe-kafe malam yang bunyinya ajep-ajep itu loch…
DJ perangkai lagu dan
DJ mobile yaitu orang yang biasanya menjadi DJ di sebuah undangan-undangan sebuah acara biasanya perkawinan

Nah.. sekarang, tergantung temen-temen nich.., pengen jadi DJ yang mana, yang pasti dhoni punya kiat-kiat pokok yang harus dimiliki sama seorang broadcase tentunya:

Mempunyai Skill
Terkadang suka banyak banget orang yang meremehkan syarat yang satu ini, mereka berfikiran bahwa siaran itu gampang, tinggal cuap-cuap doang, trus muterin lagu udah wah, wah…. Kalo temen-temen berfikiran begitu berarti temen-temen belum termasuk kedalam criteria penyiar yang professional. Berbicara di udara tentunya lebih sulit daripada berbicara didarat, dalam pergaulan sehari-hari, kenapa? Karena saat temen-temen siaran, temen-temen tidak bisa melihat lawan bicara temen-temen. Dan disinilah dibutuhkan imajinasi yang kuat untuk membayangkan dan merasakan suasana saat temen-temen sedang berbicara dengan pendengar, walaupun memang orangnya tidak ada di hadapan temen-temen. Makanya, perlu latihan ilmu kepenyiaran dan dasar-dasar Announcer’s skill, diantaranya adalah berbicara, membaca skrip, dan menulis skrip. Kualitas vocal yang baik bisa dibentuk dengan :
a. suara diagrafma, yaitu suara dari rongga perut tadi
b. suara yang berirama artinya tidak lempeng atau datar-datar saja cobalah dengan melakukan penekanan pada kata-kata tertentu
c. mengatur kecepatan berbicara pada posisi yang nyaman
d. senyum, karna senyum akan mempengaruhi suara yang teemen-temen keluarkan loch.., bila dibarengi dengan senyum, suara temen-temen akan terdengar ceria dan asyik, coba aja….!!!

Punya suara diagrafma
artinya kualitas suara yang diperlukan seorang penyiar adalah “suara perut” atau suara yang keluar dari rongga badan antara dada dan perut. Itulah yang disebut suara diagrafma.mengapa harus suara diagrafma sich…? Karna kalau temen-temen menggunakan suara ini, maka insya allah suara yang akan keluar nantinya akan lebih berenergi, bulat, dan tentunya akan terdengar jelas. Jadi temen-temen tidak perlu berteriak. Cara melatih suara diagrafma bisa dilakukan bengan cara berlatih meneriakan huruf vocal seperti AIUEO dengan membuka mulut sebesar-besarnya, dari mulai nada rendah ke nada tinggi, begitupun sebaliknya.

Artikulasi jelas
temen-temen mungkin sering mendengar orang kalau sedang berbicara, terdengar terlalau cepat atau terlalu balelol gimana gitu, sehingga temen-temen tidak mengerti, apasih yang dikatakan orang tadi. Itulah yang disebut artikulasi yang krang jelas, supaya artikulasi temen-temen baik saat mengucapkan kata-kata khususnya pada huruf vocal, maka bisa dilatih dengan tarik nafas dalam-dalam, lalu teriakan huruf volalnya dengan bulat dari nada rendah ke tinggi, begitupun sebaliknya. Lalu kalaqu bisa teriak sekeras-kerasnya menggunakan huruf-huruf vocal tersebut. Setelah itu cobadeh ambil sebuah bacaan apa saja, lalu baca pelan seakan tersendat-sendat membacanya, tapi mdengan lebih menekankan suara pada huruf vokalnya. Contoh : “selamat pagi pendengar”
dibaca “Seeeee….laaaaa….maaaaaaa.tttttt paaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…giiii…. Peeeee…..ndeeeeeeee…ngaaaaaaa…..rrrrr.(pake tenaga ya…..)

Prinsip Dasar Saat Siaran

Pokoknya, ketika temen-temen berada di ruangan siaran, yang paling penting adalah mulai focus, jangan tegang, bayangkan temen-temen sedang berbicara pada satu orang pendengar saja yang sekarang sedang duduk di hadapan temen-temen. Dan yang paling penting adalah SENYUM LAH……!!!



Selamat mencoba ya….(n_n)
By : dhoni_purba

Teknik wawancara

Persiapan

Sebelum pergi beraksi memburu berita, temen-temen harus mempersiapkan segalahalnya mengenai keperluan yang memang dibutuhkan saat wawancara nanti. Seperti

Persiapan teknis
Seperti menyiapkan pertanyaan, simpel saja, yang penting sudah mengandung unsure 5W 1H, kalau perlu dicatat pertanyaannya, tapi jangan seperti mencatat curhat yang begitru panjang, cukup dicatat pertanyaan pokoknya saja dengan singkat, yang penting saat dilapangan nanti bisa dipafami dan dikembangkan.Lalu tidak kalah penting adalah mempersiapkan peralatan untuk wawancara, apalagi kalau temen-temen wawancaranya pake tape radio atau handicame, penting juga tuh…. Lalu juga pakaian, sesuaikan pakaian kita dengan siapa kita akan wawancara, atau dalam acara apa kita akan wawancara. Contoh: kita ditugaskan mewawancarai presiden di istana Negara, kan lucu kalau kita menemui presiden memakai celana pendek, apalagi pake sarung, jaba caludih can mandi deuih…. (cape deh…)

Persiapan nonteknis
Persiapannya paling menjaga fisik dan mental aja. Jangan lupa untuk mengisi perut dulu sebelum beraksi, supaya nanti fisik kita terjaga dan tidsak mudah cape, karna kekurangan energi. Begitupun dengan mental. Saya pernah di ingatkan oleh dosen saya yang sampai saat ini nasehat itu selalu melekat di hati sanubari saya. Katanya “ bukan wartawan namanya kalau punya kemaluan “artinya, seorang wartawantuh jangan menjadi pemalu, atau minder. Dibawa PD dan enjoy aja. Apalagi kalau udah jadi wartawan nanti, kan kita harusnya eksis dong…, wartawan gitu loch….
Paham
paham masalah
artinya, sebelum wawancara, temen-temen harus paham dulu, apasih peristiwa yang akan kita telusuri, setidaknya, temen-temen mempunyai data awal mengenai kasus tersebut
paham narasumber
usahakan, temen-temen kenal dulu mengenai watak dari narasumber yang akan diwawancara, sehingga saat wawancara nanti, kita bisa lebih enjoy menguasai suasana obrolan bersama narasumber. Dengan mengenal karakter narasumber juga, kita bisa waspada han tau harus bagaimana berbicara dengan karakter orang yang bermacam-macam, contoh: kalau kita sudah tau bahwa si narasumber itu wataknya pemarah, tidak suka basa-basi, maka kita sudah bisa mempersiapkan segala sesuatunya atau mendisain obrolan supaya tidak menjenuhkan, tidak melontarkan pertanyaan yang menyinggung, dan mengurangi basa-basi yang tidak penting. Dan masih banyak lagi contoh karakter orang yang harus kita pelajari terlebih dahul



Tips Memulai Wawancara

Mulai obrolan yang bersuasana santai, ajak si narasumber yang akan di wawancara menjadi rileks, sehingga tidak tegang ya…, contohnya bisa dengan pujian, atau senda gurau terlebih dahulu,ingat..!! itu akan mempengaruhi jawaban yang akan keluar dari mulut si narasumber.
Tetap senyum agar kita tidak tegang saat melontarkan pertanyaan, selain itu juga agar kita mendapat respon yang positif dari narasumber
Sebelum bertanya kepada narasumber,usahakan temen-temen memulai basa-basi dengan melontarkan data atau fakta yang terjadi sebagai pengantar pertanyaan.
Dengarkan narasumber dan jangan merasa takut bila mengeluarkan pertanyaan yang bodoh
Materi dan pertanyaan dikuasai untuk bisa mengenang peristiwa sekaligus mengingatkan narasumber
Memahami jawaban yang keluar dari narasumber
Usahakan jangan melontarkan pertanyaan yang akan menghasilkan jawaban Ya, atau Tidak. Tapi gunakanlah pertanyaan Bagaimana, Apa atau Mengapa, ini adalah pertanyaan paforit seorang wartawan
Tanyakan lagi pertanyaan belum tuntas terjawab, Jika merasa jawabannya belum tuntas atau tidak memuaskan
Sebagai pertanyaan penutup berikan pertanyaan yang sifatnya Opini narasumber seperti “bagaimana anda memandang peristiwa tersebut?.” Atau “Adakah yang ingin bapak sampaikan mengenai peristiwa tersebut?.” Dll
Ucapkan terimakasih

EYD Dalam Bahasa Jurnalistik

Pertemuan 23 oktober 2008


Dalam berbahasa jurnalistik, tentunya kita mesti melihat tata aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Minggu kemarin kita telah belajar tentang posisi bahasa jurnalistik. Tentunya kita harus mengenal dulu posisi EYD disini. Posisi EYD disini sebagai pedoman umum bagi pengguna bahasa Indonesia ketika berbahasa Indonesia baik lisan mau pun tulisan, namun terdapat pengecualian terhadap penulisan sebuah judul terutama pada kata dasarnya.
Contoh:
“Persib Bantai Persija
Mestinya : “Persib Membantai Persija”

EYD resmi menjadi aturan berbahasa vocal yang resmi, dan itu telah disepakati oleh tiga Negara asia Timur, diantaranya, Indonesia, Bruney Darussalam, dan Malaysia.

Prinsip EYD :
EYD memiliki prinsip tidak mengenal doble huruf, karna memeng tidak berguna dan tidak ada fungsinya.
Contoh :
o Dalam kata imaddudin, huruf “D” tidak berfungsi saat diucapkan. Kecuali pengucapan doble huruf pada nama seseorang

A. Penulisan Huruf Kapital

Huruf capital pada huruf depan sebuah judul kecuali kata sambung
Contoh :
1. “UIN Lengkapi Fasilitas dan Staf…..
Bila diikuti nama tempat atau nama orang, hufuf sebelumnya kapital.
Contoh :
1. ….bertemu Bupati Bandung
( kata sebelum nama tempat atau wilayah berhuruf capital)
2. Saya main di sungai, namanya Sungai Citarum
( kata sebelum nama tempat atau wilayah berhuruf capital)

Huruf pertama nama bangsa
Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahas.
Contoh :
1. saya ingin pergi ke Jerman
2. ........bangsa Indonesia

Nama geografi sebagai nama jenis
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsure nama diri
Contoh :
Saya pergi ke selat (tidak capital)
Selat Malaka (S capital)

Setiap unsure bentuk ulang sempurna
Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh :
Undang-undang, Bangsa-bangsa (huruf keduanya tidak capital)

Penulisan kata depan dan sambung
Huruf capital dipakai dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal
Contoh :
Harimau Tua Dan Ayam Centil (Salah)
Harimau Tua dan Ayam Centil (Benar)

B. Penulisan Huruf Miring

Ketentuan huruf miring hanya menunjuk pada;
a. Penulisan nama buku
b. Nama media atau surat kabar
c. Penegasan atau pengkhususan
d. Penulisan kata ilmiah.
e. Penulisan pada bahasa asing
Contoh :
Saya suka mengucapkan “good morning” setiap pagi

C. penulisan Kata Turunan

a. gabungan kata dapat awalan dan akhiran

Jika kata dasar yang berupa gabungan kata yang khusus. maka mendapat imbuhan awalan atau akhiran sekaligus
Contoh :
* Tepuk tangan Y bertepuk tangan
Menjadi
* Garis bawah Y garis bawahi
Menjadi
* Lipat ganda Y dilipat gandakan
Menjadi


b. Gabungan kata dalam kombinasi

Kata yang seharusnya digabung, namun tetap dibiarkan terpisah
Contoh :
* Antarkota Y Antar kota
Dibiarkan menjadi
* Audiovisual Y Audio visual
Dibiarkan menjadi
* AntiAS Y Anti-AS
Dibiarkan menjadi

D. Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata istilah khusus
Gabungan kata istilah khusus yang harus ditulis dengan tanda hubung
Contoh :
anak-istri saya
ibu-bapak kami

Penulisan gabungan kata serangkai
Contoh :
1. Olahraga
2. Kacamata ( mesti digabung ) sebab sebagai contoh “kacamata”
3. saputangan bila ditulis kaca-mata, nanti disangkanya matanya
4. sekalipun memiliki kaca


5. sapu lidi (penulisan dipisah) sebab pada kata sapu, terdapat nama sapu injuk juga selain sapu lidi

E. Penulisan Partikel

Yaitu pada sebuah kata yang tidak memiliki makna, namun bila menempel pada kata lain, maka akan menjadi bermakna atau memiliki arti.
Contoh :
* kah (diberi kata) ada Y adakah?
Menjadi
* lah (diberi kata) baca Y bacalah!
Menjadi



a. Penulisan partikel pun
* Partikel pun yang harus ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh :
apa pun
kapan pun
di mana pun
sepuluh kali pun
* Partikel pun yang harus ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun biarpun meskipun
walaupun dll.

b. Penulisan partikel per
Contoh :
satu per satu
Rp 7.500 per helai


Perbedaan Penulisan Akronim dan Singkatan

SINGKATAN
yaitu tersusun dari hufuf-huruf awal
Contoh :
TNI singkatan dari Tentara Negara Indonesia
KB singkatan dari Kampungan Banget

AKRONIM
Yaitu singkatan yang disusun dari penggalan kata, baik awal, tengah atau akhir kata
Contoh :
Miras singkatan dari Minuman keras
Mirdog singkatan dari Mie campur endog

NEWS!!! Seminar "Meretas Catatan Palestina"


penggempuran israel terhadap palestina


PDKT Mahasiswa Jurnalistik UIN SGD Bandung


Pendelegasian wewenang


konsumerisme


Kandidat calon walikota independent


islam liberalis, imprealisme dan hedonisme


dari institute menjadi Universitas (keren....!!!)


3. Posisi Bahasa Jurnalistik

Pertemuan tgl.16/10/2008

Posisi Bahasa Jurnalistik
Sepertii dalam sebuah pertandingan sepak bola, seorang Wein Roneey, pemain sepak bola yang menempati posisi sebagai striker, tentunya tugasnya mencetak gol ke dalam gawang, begitupun dengan pemain tengah, kita kenal dengan nama Frank Lampard ataupun Gerard yang dengan posisinya itu bertugas untuk memberikan assist kepada seorang striker hingga akhirnya dapat di eksekusi oleh seorang striker dengan baik dan lahirlah sebuah gol.
Ternyata Bahasa jurnalistik pun memiliki posisi dalam peranannya itu. Di dalam bahasa termonologi sosial, posisi memiliki arti setatus sosial. Posisi pun bersifat strategis. Posisi bahasa jurnalistik diantaranya sebagai alat komunikasi khas media. Artinya siapapun orangnya, apapun latar belakang orang tersebut,mulai dari tukang copet, sampai presiden sekalipun bila ingin berhubungan atau berkomunikasi atau pun terjun kedalam dunia media, tentunya harus dengan alat. dan Bahasa jurnalistik, inilah alat yang bisa menghantarkan semuanya kedalam media masa. Posisi lainnya yaitu sebagai laboratorium bahasa masyarakat atau transtate, artinya adalah bahasa jurnalistikpun memiliki posisi sebagai penyetelan kecenderungan masyarakat untuk di arahkan, bisa juga disebut sebagai acuan bagi masyarakat dalam penggunaan bahasa. Contohnya, di kamus Indonesia-indonesia tidak ditemukan kata “tak” yang artinya tidak, tapi di masyarakat, kata tersebut sudah tidak asing lagi di dengar. Selain itu tak jarang kita mendengar kata “JABAR”, yang kepanjangannya adalah jawa barat,“JATIM”,(jawa timur) “NTB”(nusa tenggara barat), “NTT”(nusa tenggara timur), dan masih banyak lagi,.mengapa masyarakat mengenal bahasa-bahasa tersebut? Itrulah posisi Bahasa jurnalistik yang dikeluarkan dan di populerkan oleh media dan digunakan oleh masyarakat. Posisi jurnalistik yang ketiga sebagai sub sistem dari bahasa Indonesia, yang artinya walaupun bahasa jurnalistik, namun tetap harus mengacu pada tata bahasa Indonesia yang baik dan di sempurnakan. Contoh, sebelumnya maaf, kita pernah membaca atau pun mendengar Bpk.H.Zainudin MZ. Pernah berkata dalam ceramahnya yang berbunyi “Masih banyak janda-janda tua yang…..”. janda pada kalimat tersebut mestinya tidak usah di sebut dua kali, karna telah menyebutkan kata banyak, itu pemborosan kata namanya! Mestinya “masih banyak janda yang…”. Dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan patokan atau pembelajaran bagi kita untuk bisa lebih memahami posisi bahasa jurnalistik. Semoga bermanfaat.

Subhanakallahumma wabihamdika ashaduallaa ila hailla anta astagfiruka waatubuilaik

Resume Posisi Bahasa Jurnalistik

Ela Rokhmatunnisa
207400446

Mata kuliah Bahasa Jurnalistik pada pertemuan kamis (16-10-2008) yang diikuti oleh mahasiswa jurnalistik A semester 3 dan di bimbing oleh Bpk. Romel bertempat di gedung kelas fakultas dakwah dan komunikasi tepatnya di ruang Z 7, pada perkuliahan terebut membahas tentang posisi bahasa jurnalistik, posisi = status, posisi bahasa jurnalistik harus strategis agar mempermudah pembaca untuk mengerti tulisan jurnalistik, posisi bahasa jurnalistik 1) sebagai alat komunikasi khas media, 2) sebagai laboratorium bahasa bagi masyarakat sehingga menjadi trensetter (acuan bagi masyarakat), 3) sebagai subsistem dari bahasa Indonesia, jadi harus tetap mengacu kepada EYD.