THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Feature

Dari Sampah Menjadi Nafkah

Bandung, di pagi hari yang masih di tutupi dengan kabut yang tebal para pemulung sampah sudah mulai berkumpul untuk datang ke tempat pembuangan sampah atau yang lebih di kenal dengan sebutan TPS, puluhan bahkan sampai ratusan para pemulung sampah berlomba-lomba untuk mencari sampah-sampah yang nantinya dapat di jual dan di uangkan sampah-sampah hasil dari pembuangan sampah rumah tangga maupun bekas pembuangan pabrik yang berserakan membentuk gunung-gunung sampah.
Sampah yang berhasil di pungut mereka jual dan mereka jadikan uang hasil dari penjualan sampah tersebut sebagai sebuah penghasilan atau nafkah bagi kehidupannya. pekerjaan yang bagi sebagian banyak orang di anggap pekerjaan kotor, pekerjaan yang hina dan pekerjaan yang beresiko tinggi karena resiko terkena penyakit atau kecelakaan akibat tertimbun sampah bisa terjadi dan terus menerus menghantui para pemungut sampah.
Namun tidak seperti kebanyakan orang, bapa yang usianya sudah mencapai umur 57 tahun ini, adalah seorang pemulung sampah yang tinggal di sebuh gubuk tua yang sudah tidak layak pakai bangunannya yang sudah mulai rapuh dan seperti akan roboh. kp paledang desa cileunyi wetan Rt 05/11 adalah tempat atau alamat ia tianggal,
Sebut saja pa Taryo seorang bapa yang sudah lanjut usia ini sudah puluhan tahun bekerja menggeluti pekerjaannya sebagai pemulung sampah beliau yang mencari nafkah dengan memulung sampah sangat bersemangat dan tidak mudah putus asa.
Bapa tiga orang anak ini di usianya yang sudah lanjut tetap saja mencari nafkah dengan memulung sampah walau resiko yang sangat tinggi sering kali selalu muncul dalam pekerjaannya namun demi kelangsungan hidupnya dan ketiga anaknya beliau tidak hiraukan sedikitpun, selain dari keadaan yang membuatnya harus terus bekerja dan bekerja
Di tambah kondisinya yang tidak bisa mencari pekerjaan yang lebih layak di karenakan semasa kecilnya tak pernah mengenyam bangku sekolahan. di samping permasalaha yang terus membebaninya beliau juga baru mendapatkan musibah yang sangat memukul hatinya musibah yang di dapatkannya karena beliau baru saja di tinggal oleh Istrinya yang sangat beliau cintai yang belum lama ini meninggal dunia yang pastinya membuat pa taryo semakin menderita dan menyedihkan.
Keadaannya yang sudah lanjut usia dan tak kuat lagi seperti dulu tak membuatnya untuk terus berusaha untuk mencari sesuap nasi untuk melanjutkan kehidupannya dan pastinya untuk ketiga anak-anaknya. pa Taryo sesosok orang yang berjiwa besar dan orang yang pekerja keras walau di usianya yang sudah lanjut beliau terus berjuang mempertahankan hidupya, bahkan dari sampah_sampah yang bagi kebanyakan orang tidak berharga beliau jadiakan nafkah bagi keluarganya. perjuangannya untuk tetap hidup membuat dirinya menjadikan dirinya semakin kuat. Dan menjadikannya seorang manusia yang tegar dan sabar untuk menjalani kehidupan yang semakin keras dan kejam.
Sebuah cerita yang harusnya dapat menggugah sebagian besar pola pemikiran kita agar tidak mengangap suatu pekerjaan yang yang hina dan tak berharga namun dapat memberikan nafkah bagi kehidupan. Selain itu memberikan kita pengetahuan tentang arti pentingnya pengetahuan dengan cara bersekolah dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya jangan sampai karena ulah kita yang tak mau belajar dengan baik menjadikan kita seorang manusia yang tidak berguna, kisah perjuangan yang patut kita tiru agar menjadi bekal kita di masa kini sampai masa depan nanti.(Budi Setiawan/”UIN Bandung”)

0 komentar: