THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

EYD Dalam Bahasa Jurnalistik

Pertemuan 23 oktober 2008


Dalam berbahasa jurnalistik, tentunya kita mesti melihat tata aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Minggu kemarin kita telah belajar tentang posisi bahasa jurnalistik. Tentunya kita harus mengenal dulu posisi EYD disini. Posisi EYD disini sebagai pedoman umum bagi pengguna bahasa Indonesia ketika berbahasa Indonesia baik lisan mau pun tulisan, namun terdapat pengecualian terhadap penulisan sebuah judul terutama pada kata dasarnya.
Contoh:
“Persib Bantai Persija
Mestinya : “Persib Membantai Persija”

EYD resmi menjadi aturan berbahasa vocal yang resmi, dan itu telah disepakati oleh tiga Negara asia Timur, diantaranya, Indonesia, Bruney Darussalam, dan Malaysia.

Prinsip EYD :
EYD memiliki prinsip tidak mengenal doble huruf, karna memeng tidak berguna dan tidak ada fungsinya.
Contoh :
o Dalam kata imaddudin, huruf “D” tidak berfungsi saat diucapkan. Kecuali pengucapan doble huruf pada nama seseorang

A. Penulisan Huruf Kapital

Huruf capital pada huruf depan sebuah judul kecuali kata sambung
Contoh :
1. “UIN Lengkapi Fasilitas dan Staf…..
Bila diikuti nama tempat atau nama orang, hufuf sebelumnya kapital.
Contoh :
1. ….bertemu Bupati Bandung
( kata sebelum nama tempat atau wilayah berhuruf capital)
2. Saya main di sungai, namanya Sungai Citarum
( kata sebelum nama tempat atau wilayah berhuruf capital)

Huruf pertama nama bangsa
Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahas.
Contoh :
1. saya ingin pergi ke Jerman
2. ........bangsa Indonesia

Nama geografi sebagai nama jenis
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsure nama diri
Contoh :
Saya pergi ke selat (tidak capital)
Selat Malaka (S capital)

Setiap unsure bentuk ulang sempurna
Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh :
Undang-undang, Bangsa-bangsa (huruf keduanya tidak capital)

Penulisan kata depan dan sambung
Huruf capital dipakai dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal
Contoh :
Harimau Tua Dan Ayam Centil (Salah)
Harimau Tua dan Ayam Centil (Benar)

B. Penulisan Huruf Miring

Ketentuan huruf miring hanya menunjuk pada;
a. Penulisan nama buku
b. Nama media atau surat kabar
c. Penegasan atau pengkhususan
d. Penulisan kata ilmiah.
e. Penulisan pada bahasa asing
Contoh :
Saya suka mengucapkan “good morning” setiap pagi

C. penulisan Kata Turunan

a. gabungan kata dapat awalan dan akhiran

Jika kata dasar yang berupa gabungan kata yang khusus. maka mendapat imbuhan awalan atau akhiran sekaligus
Contoh :
* Tepuk tangan Y bertepuk tangan
Menjadi
* Garis bawah Y garis bawahi
Menjadi
* Lipat ganda Y dilipat gandakan
Menjadi


b. Gabungan kata dalam kombinasi

Kata yang seharusnya digabung, namun tetap dibiarkan terpisah
Contoh :
* Antarkota Y Antar kota
Dibiarkan menjadi
* Audiovisual Y Audio visual
Dibiarkan menjadi
* AntiAS Y Anti-AS
Dibiarkan menjadi

D. Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata istilah khusus
Gabungan kata istilah khusus yang harus ditulis dengan tanda hubung
Contoh :
anak-istri saya
ibu-bapak kami

Penulisan gabungan kata serangkai
Contoh :
1. Olahraga
2. Kacamata ( mesti digabung ) sebab sebagai contoh “kacamata”
3. saputangan bila ditulis kaca-mata, nanti disangkanya matanya
4. sekalipun memiliki kaca


5. sapu lidi (penulisan dipisah) sebab pada kata sapu, terdapat nama sapu injuk juga selain sapu lidi

E. Penulisan Partikel

Yaitu pada sebuah kata yang tidak memiliki makna, namun bila menempel pada kata lain, maka akan menjadi bermakna atau memiliki arti.
Contoh :
* kah (diberi kata) ada Y adakah?
Menjadi
* lah (diberi kata) baca Y bacalah!
Menjadi



a. Penulisan partikel pun
* Partikel pun yang harus ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh :
apa pun
kapan pun
di mana pun
sepuluh kali pun
* Partikel pun yang harus ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun biarpun meskipun
walaupun dll.

b. Penulisan partikel per
Contoh :
satu per satu
Rp 7.500 per helai


Perbedaan Penulisan Akronim dan Singkatan

SINGKATAN
yaitu tersusun dari hufuf-huruf awal
Contoh :
TNI singkatan dari Tentara Negara Indonesia
KB singkatan dari Kampungan Banget

AKRONIM
Yaitu singkatan yang disusun dari penggalan kata, baik awal, tengah atau akhir kata
Contoh :
Miras singkatan dari Minuman keras
Mirdog singkatan dari Mie campur endog

0 komentar: