THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Mudik Hanya di Indonesia

Nama : adib darissalam

NIM : 207 400 410

kelas : jurnalistik 3/A


Mudik Hanya di Indonesia


Idul Fitri atau dalam bahasa masyarakat kita biasa disebut dengan istilah lebaran, hari yang paling dinanti sebagian besar masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Hari saat umat Islam merayakan kemenangan setelah berpuasa satu bulan lamanya, berkumpul bersama keluarga, melepas rindu, menyegarkan kembali ingatan akan masa lalu. Sepertinya sudah merupakan persyaratan bagi sebagian besar keluarga di Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga dalam merayakannya. Alhasil, jarak bukanlah merupakan rintangan yang sulit untuk dilewati. Bahkan Lebaran, menjadi sebuah momentum dan alasan untuk menempuh ratusan, puluhan, bahkan ribuan kilometer demi melepas rindu dengan orang-orang yang dicintai. Budaya khas orang Indonesia inilah yang lazim disebut mudik. Karena setelah dilirik ke negara-negara lain tidak ada satu pun yang mempunyai tradisi mudik.

Masyarakat yang mudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman merupakan sebuah tradisi tiada akhir. Mudik suatu hal yang sudah tidak asing lagi. Selalu dikaitkan dengan datangnya lebaran, bahkan sudah membudaya dan menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia mengais rizkinya di luar tanah kelahirannya.

Di Indonesia, lebaran menjadi ajang mengeratkan tali silaturahmi yang dijadikan alasan mereka untuk sejenak kembali ke akar mereka berasal. Maka jangan salah kalau penduduk di kota-kota besar berbondong-bondong pulang ke kampaung halaman mereka masing-masing untuk merayakan hari besar tersebut. Hanya mengharapakan uluran tangan dan maaf dari sanak keluarga dan kerabat dekat.

Namun, karena amat urgennya makna mudik ke kampung halaman, maka apa pun risiko yang harus dihadapi para perantau yang ada di kota-kota besar, mudik lebaran tetap menjadi suatu keharusan. Mereka rela bersusah payah hanya dengan satu tujuan untuk bertemu dan kembali menjalin hubungan silaturahmi yang sempat terputus dengan keluarga dan para tetangga di kampung halamannya.

Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari mudik, yaitu berbagi nikmat dengan sanak keluarga dan kerabat yang ada di kampung, karena kebanyakan pemudik biasa membawa cukup tabungan untuk dirasakan bersama dengan mereka. Dan mempererat tali persaudaraan antar sesama. Akan tetapi moment sakral ini dapat menjadi bencana bagi siapa saja yang tidak mensyukuri, karena bisa jadi hal ini menjadi ajang riya atau biasa disebut pamer. Semoga kita selalu terhindar dari penyakit hati tersebut. Wallahu A’lam bis Showabi.

0 komentar: